PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pencernaan
adalah rangkaian perubahan fisik dan kimia yang dialami bahan makanan selama
berada di dalam alat pencernaan. Proses pencernaan makanan pada ternak ruminansia relatif lebih
komplek dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya.
Alat
Pencernaan terdiri atas saluran yang memanjang mulai dari mulut sampai ke usus
dan berakhir di lubang pelepasan atau anus. Ayam memiliki pencernaan yang
sederhana. Oleh sebab itu hanya tersedia tempat yang sempit untuk kehidupan
jasad renik dalam usus yang diperlukan untuk membantu mencerna pakan.
Sistem pernafasan terdiri atas rongga hidung atau
sinus, batang tenggorokan atau trachea, cabang batang tenggorokan atau
bronchus, paru-paru dan kantong udara. Udara masuk mencapai paru dan
dilanjutkan ke kantong udara. Perubahan tekanan dalam kantong udara menyebabkan
udara keluar masuk paru.
Sistem sirkulasi darah sangat penting menyangkut aliran darah dari dan
berjuta sel yang membentuk tubuh. Darah dalam alirannya mengitari tubuh melalui
oksigen dari udara dalam paru-paru dan nutrisi datang dari makanan dalam usus
dan mengambilnya ke sel-sel pada seluruh tubuh.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan
praktikum adalah :
1.
Dapat melakukan pengamatan, pengukuran
dan identifikasi terhadap organ-organ pencernaan,
pernapasan, peredaran darah dan urogenitalis pada ayam (omnivora) dan
mengetahui aktifitas pencernaannya dengan
melakukan pengukuran pH
2.
Dapat melakukan Pengamatan, pengukuran
dan identifikasi organ- organ pencernaan,
peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis domba/kambing (ruminansia) dan
mengetahui aktifitas pencernaannya dengan
melakukan pengukuran pH.
TINJAUAN
PUSTAKA
Sistem
Pencernaan Ayam
Mulut dan Esofagus. Mulut
ayam tidak memiliki bibir dan gigi peranan bibir dan gigi pada ayam digantikan
oleh rahang yang menanduk dan membentuk paruh. Lidahnya runcing dan keras
seperti ujung panah dengan arah ke depan, lidah berfungsi untuk mendorong pakan
menuju esofagus waktu lidah digerkan dari depan ke belakang. Kelenjar ludah
mengeluarkan cairan yang melicinkan pakan menuju esofagus dan diteruskan ke
tembolok.
Tembolok. Adalah organ yang berbentuk kantong merupakan
daerah pelebaran esofagus. Proses pencernaan dalam tembolok sangat kecil
terjadi. Fungsi utama tembolok adalah sebagai organ penyimpan makanan. Pakan
yang berupa serat kasar dan bijian tinggal dalam tembolok selama beberapa jam
untuk proses pelunakan dan pengasaman.
Perut Kelenjar. Atau
proventrikulus meupakan pelebaran dan penebalan dari ujung akhir esofagus. Asam
hidroklorid dan enzim pepsin yang dihasilkan didinding perut kelenjar berfungsi
untuk membantu proses mencerna protein, sewaktu makanan lewat sel kelenjar
secara mekanis akan mengkerut dan menyebabkan keluarnya cairan kelenjar perut.
Empedal (Gizzard). Terdiri
atas serabut otot yang padat dan kuat. Bentuknya bulat telur dengan dua lubang
saluran di ujung-ujungnya. Pada bagian depan dengan perut kelenjar dan bagian
lain dengan usus halus. Fungsi utama empedal adalah menggiling dan meremas
pakan yang keras. Otot empedal meremas ± 4 kali per menit. Dalam empedal
menghasilkan asam hidroklorit. Proses mencerna makanan secara normal dibantu dengan
adanya krikil yang dimakan oleh ayam. Ukuran empedal dipengaruhi aktifitasnya
jika empedal diberi pakan yang telah siap tergiling maka ukurannya akan lebih
kecil.
Usus Halus. Terdiri atas
saluran makanan yang dimulai dari duodenum yaitu usus halus pada bagian depan
dan berakhir di rektum atau usus besar pada bagian belakang. Pencernaan dan
penyerapan pakan utamanya terjadi pada usus halus. Selaput lendir usus halus
memiliki jonjot yang lembut menonjol seperti jari. Fungsinya selain sebagai
penggerak aliran pakan dalam usus juga untuk menaikan permukaan penyerapan sari
makanan.
Usus Besar. Pada persambungan
usus bagian bawah dan rektum terdapat dua bentukan cabang usus yang buntu
sehingga disebut usus buntu (caecum), usus ini biasanya berukuran
panjang 10-15 cm dan terisi calon tinja. Usus buntu ini membantu mecerna
makanan yang memiliki susunan serat kasar yang tinggi melalui aksi jasad renik
dalam makanan. Usus besar paling belakang terdiri atas rektum yang pendek dan
berakhir di kloaka. Rektum ayam dewasa panjangnya ± 7-10 cm.
Kloaka. Merupakan suatu tabung
yang berhubungan dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi yang
membuka keluar menuju anus. Organ ini bertaut dengan bursa fabricius
pada sisi atas berdekatan dengan tepi luarnya. Air kencing yang sebagian besar
merupakan endapan asam urat dikeluarkan
melalui kloaka bersama tinja dengan bentuk seperti pasta putih
Hati. Berfungsi menyaring darah dan menyimpan
glikogen yang dibagikan ke seluruh tubuh
melalui aliran darah. Salah satu peranan terpenting dari hati dalam pencernaan
adalah menghasilkan cairan empedu yang disalurkan kedalam duodenum melalui dua
buah saluran . cairan tersebut tersimpan dalam sebuah kantong yang disebut
kantong empedu dan terletak pada salah satu lobus kanan hati (Tri Akso B, 1993)
Sistem
Pernafasan Ayam
Paru-Paru. Merupakan organ
yang sangat penting perananannya dalam proses pernafasan. Fungsi utamanya
adalah untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk pembaaran
dan pembentukan tenaga. Juga berfungsi untuk pengeluaran karbon dioksida
sebagai sisa pembakaran. Struktur paru-paru unggas sangat kaku dan selama
bernafas hanya sedikit terjadi gerakan mengembang dan mengempis.
Kantong udara. Terdapat 4 pasang kantong
udara letaknya diantara leher sampai diding perut dengan satu kantong median
dalam rongga dada, membuka ke dalam paru dan berhubungan dengan tulang
pneumatik. Terdiri atas suatu rongga dengan dinding jaingan yang tipis dan
halus sehingga sulit dikenali sewaktu dalam posisi mengempis.
Pita Suara. Terletak pada baian jakun bagian bawah yang
terdapat pada bagian bawah tenggorokan, yaitu pada percabangan brochi menjadi
dua. Pita suara merupakan bagian alat pernafasan yang mampu menghasilakan suara
(Tri Akso B, 1993).
Sistem
Reproduksi Ayam
Organ
kelamin luar unggas jantan tidak terbentuk sempurna dan tidak ada kaitannya
dengan saluran deferen. Leteknya ditengah bagian bawah dari lipatan kloaka yang
melintang,
Testes. Unggas jantan memiliki dua buah testis yang berada dalam
rongga perut bagian atas terletak memanjang di punggung, dekat ujung ginjal.
Ayam tidak memiliki skrotum di sebelah luar tubuh seperti jenis ternak lain.
Testis berbentuk lonjong, berwarna kuning pucat dan sering memiliki anyaman
pembuluh darah berwarna merah pada permukaan. Berfungsi mengeluarkan sperma.
Saluran berkelompok dan dipisahkan oleh selaput halus disekitarnya dan disebut
tabung seminiferus.
Saluran deferen. Adalah suatu
buluh yang merupakan kelanjutan tabung seminiferus. Setiap saluran deferens
membuka ke jonjot kecil yang secara bersama berfungsi sebagai alat penggerak.
Terletak di dinding atas kloaka dan bertugas memancarakan sperma (Tri Akso B, 1993).
Organ kelamin ayam
betina yang terdiri atas ovarium, infundibulum, magnum, isthmus, uterus
dan vagina. Lama terbentuknya telur ayam seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Proses
Terbentuknya Telur pada Organ Reproduksi Ayam.
No
|
Bagian
Oviduct
|
Ukuran
Panjang (Cm)
|
Waktu
Yang Diperlukan
|
1
|
Corong
Oviduct
|
11,0
|
15
menit
|
2
|
Magnum
|
33,6
|
2 jam
45 menit
|
3
|
Isthmus
|
10,6
|
1 jam
15 menit
|
4
|
Uterus
|
10,1
|
20
jam 45 menit
|
5
|
Vagina
|
6,9
|
-
|
Jumlah
waktu yang dibutuhkan
|
± 25
jam
|
Pada magnum, kuning telur
diselubungi oleh lapisan putih telur. Pada uterus telur dilengkapi dengan kulit
telur dan disinilah waktu yang dibutuhkan
paling lama (AAK, 1993).
Sistem
Pencernaan Ternak Ruminansia
Pencernaan
adalah rangkaian perubahan fisik dan kimia yang dialami bahan makanan selama
berada di dalam alat pencernaan. Proses pencernaan makanan pada ternak ruminansia relatif lebih
komplek dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya.
Perut
ternak ruminansia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu retikulum (perut jala), rumen
(perut beludru), omasum (perut bulu), dan abomasum (perut sejati). Dalam studi
fisiologi ternak ruminansia, rumen dan retikulum sering dipandang sebagai organ
tunggal dengan sebutan retikulorumen. Omasum disebut sebagai perut buku
karena tersusun dari lipatan sebanyak 100 lembar. Fungsi omasum belum terungkap
dengan jelas, tetapi pada organ tersebut terjadi penyerapan air, amonia, asam
lemak terbang dan elektrolit. Pada organ ini dilaporkan juga menghasilkan
amonia dan mungkin asam lemak terbang (Frances dan Siddon, 1993).
Termasuk
organ pencernaan bagian belakang lambung adalah sekum (caecum), colon dan
rektum. Pada pencernaan bagian belakang tersebut juga terjadi aktivitas
fermentasi. Namun belum banyak informasi yang terungkap tentang peranan
fermentasi pada organ tersebut yang terletak setelah organ penyerapan utama.
Proses pencernaan pada ternak ruminansia dapat terjadi secara mekanis di mulut,
fermentatif oleh mikroba rumen dan secara hidrolis oleh enzim-enzim pencernaan.
Pada
sistem pencernaan ruminansia terdapat suatu proses yang disebut memamah biak
(ruminansi). Pakan berserat (hijauan) yang dimakan ditahan untuk sementara di
dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat, pakan yang telah berada dalam rumen
dikembalikan ke mulut (proses regurgitasi) untuk dikunyah kembali (proses
remastikasi), kemudian pakan ditelan kembali (proses redeglutasi). Selanjutnya
pakan tersebut dicerna lagi oleh enzim-enzim mikroba rumen. Kontraksi
retikulorumen yang terkoordinasi dalam rangkaian proses tersebut bermanfaat
pula untuk pengadukan digesta inokulasi dan penyerapan nutrien. Selain itu
kontraksi retikulorumen juga bermanfaat untuk pergerakan digesta meninggalkan
retikulorumen melalui retikulo-omasal orifice (Tilman et al. 1982).
Di
dalam rumen terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnya. Mikroba rumen
dapatdibagi dalam tiga grup utama, yaitu bakteri, protozoa dan fungi
(Czerkawsi, 1986). Kehadiran fungi di dalam rumen diakui sangat bermanfaat bagi
pencernaan pakan serat, karena fungi membentuk koloni pada jaringan selulosa
pakan. Rizoid fungi tumbuh jauh menembus dinding sel tanaman sehingga pakan
lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen.
Bakteri
rumen dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat utama yang digunakan, karena
sulit mengklasifikasikan berdasarkan morfologinya. Kebalikannya, protozoa
diklasifikasikan berdasarkan morfologinya sebab mudah dilihat berdasarkan
penyebaran silianya.
Beberapa
jenis bakteri yang dilaporkan oleh Hungate (1966) adalah : (a) bakteri pencerna
selolosa (Bakteroides succinogenes, Ruminococcus flavafaciens,
Ruminococcus albus, Butyfibrio fibrisolvens), (b) bakteri pencerna pati
(Bakterioides ammylophilus, Streptococcus bovis, Succinnimonas amylolytica, (d)
bakteri pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobasillus ruminus), (e)
bakteri pencerna protein (Clotridium sporogenus, Bacillus licheniformis).
KEGIATAN
PRAKTIKUM
Waktu dan Lokasi
Kegiatan praktikum Pengamatan dan Identifikasi organ-organ
pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis dilaksanakan pada pada tanggal 03 Mei 2010. Prektikum dilaksanakan di depan
ruang kelas A STPP Bogor.
Alat
dan Bahan
Alatdan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Ayam buras dan ayam broiler jantan dan betina
2. Organ pencernaan, pernafasan, jantung dan reproduksi domba/kambing
3. Anatomi set
4. Kertas pengukur pH (Lakmus)
5. Nampan untuk alas
6. Timbangan
7. Pita ukur
Langkah Kerja/Prosedur
1.
Pencatatan ukuran organ-organ pencernaan ayam dan domba/kambing
2.
Mengidentifikasi letak/posisi organ-organ pencernaan ayam dan domba/kambing
3.
Pengukuran kadar keasaman (pH) organ-organ pencernaan ayam dan
domba/kambing
4.
Pencatatan ukuran dan berat paru-paru domba/kambing
5.
Mengidentifikasi letak/posisi paru-paru domba/kambing
6.
Pencatatan ukuran dan berat Jantung
domba/kambing
7.
Mengidentifikasi
letak/posisi Jantung domba/kambing
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengamatan dan Pengukuran organ-organ
pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada Ayam Buras
dan Ayam Ras dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Pengukuran organ-organ
pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada Ayam Buras dan
Ayam Ras.
No
|
Pengamatan
dan Identifkasi Organ Tubuh
|
Data
hasil pengamatan
|
|||||
Panjang
(Cm)
|
Kadar pH
|
Kondisi
|
Posisi/letak
|
||||
Ayam
buras
|
Ayam Ras
|
Ayam
buras
|
Ayam Ras
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
Rongga Mulut
|
6
|
5
|
7
|
7
|
Normal
|
Rongga hidung-pharynx
|
2
|
Oesophagus
|
31
|
22
|
4
|
5
|
Sda
|
Ujung atas oesophagus
|
3
|
Proventriculus
|
5
|
6
|
5
|
5
|
Sda
|
Usus halus
|
4
|
Gizzard
|
7
|
6
|
5
|
4
|
Sda
|
Oesophagus-usus halus
|
5
|
Limpa
|
3
|
2
|
5
|
6
|
-
|
Rongga perut
|
6
|
Hati
|
9
|
7
|
8
|
6
|
Pucat
|
Dekat gizzard
|
7
|
Pankreas
|
16
|
16
|
6
|
7
|
-
|
Gizzard-duodenum
|
8
|
Duodenum
|
19
|
32
|
8
|
6
|
Normal
|
Pankreas usus halus
|
9
|
Jejenum
|
171
|
184
|
6
|
7
|
Sda
|
Usus halus-ureter
|
10
|
Ileum
|
32
|
21
|
8
|
8
|
Sda
|
Sda
|
11
|
Caeca
|
19
|
21
|
8
|
8
|
Sda
|
Colon-jeujeunum
|
12
|
Colon
|
13
|
10
|
8
|
8
|
Sda
|
-
|
13
|
Rectum
|
5
|
3
|
7
|
7
|
Sda
|
Ileum-rectum
|
14
|
Ovarium
|
5
|
2
|
-
|
-
|
-
|
Usus besar-cloaca
|
15
|
Infundibulum
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ovarium magnum
|
16
|
Magnum
|
25
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Isthmust-infundibulum
|
17
|
Isthmust
|
16
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Vagina-magnum
|
18
|
Uterus
|
10
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Vagina-isthmust
|
19
|
Vagina
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Sebelum cloaca
|
20
|
Pharynx
|
4
|
2
|
-
|
-
|
-
|
Pangkal tenggorokan
|
21
|
Larynx
|
19
|
10
|
-
|
-
|
-
|
Pharinx-trachea
|
22
|
Trachea
|
22
|
19
|
-
|
-
|
-
|
Batang tenggorokan
|
23
|
Bronchus
|
3
|
3
|
-
|
-
|
-
|
Cabang tenggorokan
|
24
|
Cavum thoracalis
|
14
|
11
|
-
|
-
|
-
|
Pada hidung
|
25
|
Paru-paru
|
6
|
5
|
-
|
-
|
-
|
Rongga dada
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
26
|
Kantong udara (air
sak)
|
7
|
7
|
-
|
-
|
-
|
Menempel di rongga dada
|
27
|
Ginjal
|
7
|
5
|
-
|
-
|
-
|
Menempel pada tulang punggung
|
28
|
Uterus
|
3
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
29
|
Testes
|
2
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
30
|
Vas deferens
|
8
|
8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Pada tabel hasil identifikasi, pengamatan dan pengukuran organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan
urogenitalis pada Ayam Buras dan Ayam Ras dapat dilihat bahwa terdapat beberapa
perbedaan ukuran dan kadar keasaman (pH) antara organ-organ ayam ras dengan ayam buras.
Ayam
memiliki pencernaan yang sederhana. Oleh sebab itu hanya tersedia tempat yang
sempit untuk kehidupan jasad renik dalam usus yang diperlukan untuk membantu
mencerna pakan. Kelenjar ludah pada ayam mengeluarkan cairan yang melicinkan
pakan menuju esofagus dan diteruskan ke tembolok. Proses pencernaan dalam tembolok sangat kecil
terjadi. Fungsi utama tembolok adalah sebagai organ penyimpan makanan. Pakan
yang berupa serat kasar dan bijian tinggal dalam tembolok selama beberapa jam
untuk proses pelunakan dan pengasaman.
Fungsi
utama empedal (Gizzard) adalah
menggiling dan meremas pakan yang keras. Otot empedal meremas ± 4 kali per
menit. Dalam empedal (Gizzard) menghasilkan asam hidroklorit. Proses mencerna
makanan secara normal dibantu dengan adanya krikil yang dimakan oleh ayam.
Ukuran empedal dipengaruhi aktifitasnya jika empedal diberi pakan yang telah
siap tergiling maka ukurannya akan lebih kecil. Pencernaan dan penyerapan pakan
utamanya terjadi pada usus halus. Selaput lendir usus halus memiliki jonjot
yang lembut menonjol seperti jari. Fungsinya selain sebagai penggerak aliran
pakan dalam usus juga untuk menaikan permukaan penyerapan sari makanan. Usus buntu
(Caeca) membantu mecerna makanan yang memiliki susunan serat kasar yang tinggi
melalui aksi jasad renik dalam makanan. Usus besar paling belakang terdiri atas
rektum yang pendek dan berakhir di kloaka. Kloaka merupakan suatu tabung yang
berhubungan dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi yang
membuka keluar menuju anus. Organ ini bertaut dengan bursa fabricius
pada sisi atas berdekatan dengan tepi luarnya. Air kencing yang sebagian besar
merupakan endapan asam urat dikeluarkan
melalui kloaka bersama tinja.
Fungsi
Hati pada ayam adalah menyaring darah dan menyimpan glikogen yang dibagikan ke seluruh tubuh melalui aliran
darah. Salah satu peranan terpenting dari hati dalam pencernaan adalah
menghasilkan cairan empedu yang disalurkan kedalam duodenum melalui dua buah
saluran . cairan tersebut tersimpan dalam sebuah kantong yang disebut kantong
empedu dan terletak pada salah satu lobus kanan hati.
Hasil
Pengamatan dan Pengukuran organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan
dan urogenitalis pada domba/kambing dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Pengukuran
organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada Domba/Kambing
No
|
Nama
Organ Tubuh
|
Data
hasil pengamatan
|
|||
Panjang (Cm)
|
Kadar pH
|
Kondisi
|
Posisi/letak
|
||
1
|
Oesophagus
|
2
|
7
|
Normal
|
Pada bagian luar tepat di bawah anus
|
2
|
Lambung
§ Rumen
§ Reticulum
§ Omasum
§ Abomasum
|
35
9
10
18
|
7
7
7
7
|
sda
|
-
-
-
-
|
3
|
Paru-paru
§ Trachea
§ Bronchi
§ Bronchiolus
|
14
7
5
|
-
-
-
|
sda
|
Pada rongga dada
|
4
|
Jantung
§ Ventricel
§ Atrium
|
7
4
|
-
-
|
sda
|
-
|
5
|
Oviduck
§ Tubfallopii
§ Isthmus
§ Vimbrae
|
18,0 cm
3,5 cm
6,0 cm
|
-
-
-
|
sda
|
Melintang berkelok dari ovarium ke bagian
sempit cornua uteri
|
Makanan
ruminansia banyak mengandung serat kasar, maka lambung ganda sangat penting
agar makanan dapat dicerna lebih lama dan sempurna. Makanan yang ditelan
sebagian besar masuk kedalam rumen, yang agak berat masuk ke retikulum. Di
dalam rumen makanan diaduk dan terjadi proses fermentasi. Di rumen juga
terdapat mikrobia (protozoa, bakteri dan fungi) yang ikut
berperan pada proses pencernaan. Makanan yang masih besar dimuntahkan kembali
ke mulut (regurgitasi) untuk dikunyah lagi selanjutnya ditelan kembali
langsung ke retikulum. Proses ini disebut ruminasi.
Makanan
yang sudah encer atau lunak kemudian masuk ke omasum. Sedang makanan
yang masih kasar tertahan di omasum. Pada hewan ruminansia muda, rumen
dan retikulum belum berfungsi. Makanan yang ditelan (makanan encer)
langsung ke omasum melalui saluran oesophagial groove.
Pencernaan
dalam usus halus hewan ruminansia atau pun non-ruminansia adalah sama.
Kelenjar-kelenjar yang ikut berperan pada pencernaan dalam usus halus adalah :
a. pankreas, yang menghasilkan enzim-enzim :
- proteolitis, untuk memecah protein
- lipolitis, untuk
memecah lemak/lipid
- amilolitis, untuk
memecah zat pati/amilum
- pankreas juga menghasilkan hormon insulin, tapi
tidak ikut berperan pada proses pencernaan
dalam usus halus.
b. Kelenjar-kelenjar Usus, menghasilkan
enzim-enzim :
§
enterokinase, membebaskan tripsin dalam cairan pankreas
§
erepsin, memecah protein menjadi asam amino
§
maltose, memecah maltosa menjadi glukosa
§
sukrose, memecah sukrosa menjadi glukosa
§
laktase, pada hewan muda adalah untuk mencegah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.
§
lipase, memecah lemak
Paru-paru
merupakan organ penting dari sistem perbapasan, fungsi utama paru-paru adalah
mensuplai oksigen (O2) yang dipergunakan untuk pembakaran dalam tubuh
dan menghasilkan energi serta untuk mengeluarkan karbon dioksida (Co2)
hasil pembakaran dalam tubuh.
Sistem
sirkulasi darah sangat penting menyangkut aliran darah dari dan berjuta sel
yang membentuk tubuh. Darah dalam alirannya mengitari tubuh melalui oksigen
dari udara dalam paru-paru dan nutrisi datang dari makanan dalam usus dan
mengambilnya ke sel-sel pada seluruh tubuh.
Jantung
adalah organ yang bekerja sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Masing-masing
pada kedua sisi berhubungan satu sama lain. Kedua sisi tersebut berkontraksi
pada saat bersamaan, darah dari sebelah kiri dipompakan ke dalam sistem
sarterial melalui saluran besar yang disebut aorta.

Berdasarkan hasil praktikum pengamatan, pengukuran dan identifikasi
organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada ayam
dan domba/kambing, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Terdapat beberapa perbedaan ukuran dan kadar keasaman (pH) antara organ-organ ayam ras dengan ayam buras.
2.
Terdapat beberapa perbedaan kadar keasaman (pH) antara organ-organ pencernaan ayam.
3.
Gizzard
menghasilkan asam hidroklorit yang membantu pada proses pencernaan sehingga
ketika terjadi proses pancernaan kondisi organ tersebut menjadi asam.
4.
Perut ternak
ruminansia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu retikulum (perut jala), rumen (perut
beludru), omasum (perut bulu), dan abomasum (perut sejati).
5.
Paru-paru
merupakan organ penting dari sistem perbapasan, fungsi utama paru-paru adalah
mensuplai oksigen (O2) yang dipergunakan untuk pembakaran dalam
tubuh dan menghasilkan energi serta untuk mengeluarkan karbon dioksida (Co2)
hasil pembakaran dalam tubuh.
6.
Sistem
sirkulasi darah sangat penting menyangkut aliran darah dari dan berjuta sel
yang membentuk tubuh. Jantung adalah organ yang bekerja sebagai pemompa darah
ke seluruh tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
A.A.K., 1993. Pemeliharaan
Ayam Ras. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Akoso B.T., dan Sulaiman. I., 1993. Manual Kesehatan
Unggas. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Akoso B.T, Tjahyowati G dan Pangastoeti S., 1993. Manual
untuk Paramedis Kesehatan Hewan. Yogyakarta: PT.
Tiara Wacana.
Morley. A. Jull., 1988. Poltry Husbandry. New
Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd.
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK

Praktikum Pengamatan, Pengukuran dan
Identifikasi Organ-organ Pencernaan, Peredaran darah, Pernapasan dan Urogenitalis
pada Ayam dan Domba/Kambing

Oleh :
DIAT SUJATMAN
NIRM. 04.2.1.10.0098
JURUSAN PENYULUHAN
PETERNAKAN
SEKOLAH TINGGI
PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
2010
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah yang telah
melimpahkan Rahmat dan Taufiqnya kepada kita semua sehingga Laporan Kegiatan
Praktikum praktikum pengamatan, pengukuran dan identifikasi organ-organ
pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada ayam dan
domba/kambing dapat diselesaikan. Solawat serta Salam semoga tetap tercurahkan
ke Haribaan Sang Guru Umat Nabi Besar Muhammad SAW, para Keluarganya, para Sahabat
dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Laporan ini disusun untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Fisiologi dan Anatomi Ternak, penyusunannya didasari
oleh data hasil praktikum yang telah dilaksanakan.
Kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan praktikum ini, sehingga dapat
terlaksana dan berjalan lancar sesuai dengan harapan.
Kesempurnaan
hanya milik Allah SWT, hanya kepada-Nya kita serahkan segala urusan setelah
kita berusaha disertai dengan tawakal. Semoga Allah SWT selalu membimbing
langkah kita kearah yang lebih baik.
Amin yaa Robbal
alamiin…
Bogor
, Mei 2010
Penyusun,
|
The Rise of Baccarat - FEBCASINO
BalasHapusThe rise of Baccarat is no different from traditional casino games 바카라 사이트 of 카지노사이트 chance and skill. The Baccarat table consists of 메리트 카지노 the player and his