Minggu, 18 November 2012

Anatomi dan Fisiologi Ternak


PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pencernaan adalah rangkaian perubahan fisik dan kimia yang dialami bahan makanan selama berada di dalam alat pencernaan. Proses pencernaan  makanan pada ternak ruminansia relatif lebih komplek dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya.
Alat Pencernaan terdiri atas saluran yang memanjang mulai dari mulut sampai ke usus dan berakhir di lubang pelepasan atau anus. Ayam memiliki pencernaan yang sederhana. Oleh sebab itu hanya tersedia tempat yang sempit untuk kehidupan jasad renik dalam usus yang diperlukan untuk membantu mencerna pakan.
Sistem  pernafasan terdiri atas rongga hidung atau sinus, batang tenggorokan atau trachea, cabang batang tenggorokan atau bronchus, paru-paru dan kantong udara. Udara masuk mencapai paru dan dilanjutkan ke kantong udara. Perubahan tekanan dalam kantong udara menyebabkan udara keluar masuk paru.
Sistem sirkulasi darah sangat penting menyangkut aliran darah dari dan berjuta sel yang membentuk tubuh. Darah dalam alirannya mengitari tubuh melalui oksigen dari udara dalam paru-paru dan nutrisi datang dari makanan dalam usus dan mengambilnya ke sel-sel pada seluruh tubuh.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum adalah :
1.    Dapat melakukan pengamatan, pengukuran dan identifikasi  terhadap organ-organ pencernaan, pernapasan, peredaran darah dan urogenitalis pada ayam (omnivora) dan mengetahui aktifitas pencernaannya dengan  melakukan pengukuran pH
2.    Dapat melakukan Pengamatan, pengukuran dan identifikasi  organ- organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis domba/kambing (ruminansia) dan mengetahui aktifitas pencernaannya dengan  melakukan pengukuran pH.
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pencernaan Ayam
Mulut dan Esofagus. Mulut ayam tidak memiliki bibir dan gigi peranan bibir dan gigi pada ayam digantikan oleh rahang yang menanduk dan membentuk paruh. Lidahnya runcing dan keras seperti ujung panah dengan arah ke depan, lidah berfungsi untuk mendorong pakan menuju esofagus waktu lidah digerkan dari depan ke belakang. Kelenjar ludah mengeluarkan cairan yang melicinkan pakan menuju esofagus dan diteruskan ke tembolok.
Tembolok.  Adalah organ yang berbentuk kantong merupakan daerah pelebaran esofagus. Proses pencernaan dalam tembolok sangat kecil terjadi. Fungsi utama tembolok adalah sebagai organ penyimpan makanan. Pakan yang berupa serat kasar dan bijian tinggal dalam tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman.
Perut Kelenjar. Atau proventrikulus meupakan pelebaran dan penebalan dari ujung akhir esofagus. Asam hidroklorid dan enzim pepsin yang dihasilkan didinding perut kelenjar berfungsi untuk membantu proses mencerna protein, sewaktu makanan lewat sel kelenjar secara mekanis akan mengkerut dan menyebabkan keluarnya cairan kelenjar perut.
Empedal (Gizzard). Terdiri atas serabut otot yang padat dan kuat. Bentuknya bulat telur dengan dua lubang saluran di ujung-ujungnya. Pada bagian depan dengan perut kelenjar dan bagian lain dengan usus halus. Fungsi utama empedal adalah menggiling dan meremas pakan yang keras. Otot empedal meremas ± 4 kali per menit. Dalam empedal menghasilkan asam hidroklorit. Proses mencerna makanan secara normal dibantu dengan adanya krikil yang dimakan oleh ayam. Ukuran empedal dipengaruhi aktifitasnya jika empedal diberi pakan yang telah siap tergiling maka ukurannya akan lebih kecil.
Usus Halus. Terdiri atas saluran makanan yang dimulai dari duodenum yaitu usus halus pada bagian depan dan berakhir di rektum atau usus besar pada bagian belakang. Pencernaan dan penyerapan pakan utamanya terjadi pada usus halus. Selaput lendir usus halus memiliki jonjot yang lembut menonjol seperti jari. Fungsinya selain sebagai penggerak aliran pakan dalam usus juga untuk menaikan permukaan penyerapan sari makanan.
Usus Besar. Pada persambungan usus bagian bawah dan rektum terdapat dua bentukan cabang usus yang buntu sehingga disebut usus buntu (caecum), usus ini biasanya berukuran panjang 10-15 cm dan terisi calon tinja. Usus buntu ini membantu mecerna makanan yang memiliki susunan serat kasar yang tinggi melalui aksi jasad renik dalam makanan. Usus besar paling belakang terdiri atas rektum yang pendek dan berakhir di kloaka. Rektum ayam dewasa panjangnya ± 7-10 cm.
Kloaka. Merupakan suatu tabung yang berhubungan dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi yang membuka keluar menuju anus. Organ ini bertaut dengan bursa fabricius pada sisi atas berdekatan dengan tepi luarnya. Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat  dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja dengan bentuk seperti pasta putih
Hati.  Berfungsi menyaring darah dan menyimpan glikogen yang  dibagikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Salah satu peranan terpenting dari hati dalam pencernaan adalah menghasilkan cairan empedu yang disalurkan kedalam duodenum melalui dua buah saluran . cairan tersebut tersimpan dalam sebuah kantong yang disebut kantong empedu dan terletak pada salah satu lobus kanan hati (Tri Akso B, 1993)

Sistem Pernafasan Ayam
Paru-Paru. Merupakan organ yang sangat penting perananannya dalam proses pernafasan. Fungsi utamanya adalah untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk pembaaran dan pembentukan tenaga. Juga berfungsi untuk pengeluaran karbon dioksida sebagai sisa pembakaran. Struktur paru-paru unggas sangat kaku dan selama bernafas hanya sedikit terjadi gerakan mengembang dan mengempis.
Kantong udara. Terdapat 4 pasang kantong udara letaknya diantara leher sampai diding perut dengan satu kantong median dalam rongga dada, membuka ke dalam paru dan berhubungan dengan tulang pneumatik. Terdiri atas suatu rongga dengan dinding jaingan yang tipis dan halus sehingga sulit dikenali sewaktu dalam posisi mengempis.
Pita Suara.  Terletak pada baian jakun bagian bawah yang terdapat pada bagian bawah tenggorokan, yaitu pada percabangan brochi menjadi dua. Pita suara merupakan bagian alat pernafasan yang mampu menghasilakan suara (Tri Akso B, 1993).
Sistem Reproduksi Ayam
Organ kelamin luar unggas jantan tidak terbentuk sempurna dan tidak ada kaitannya dengan saluran deferen. Leteknya ditengah bagian bawah dari lipatan kloaka yang melintang,
Testes. Unggas jantan memiliki dua buah testis yang berada dalam rongga perut bagian atas terletak memanjang di punggung, dekat ujung ginjal. Ayam tidak memiliki skrotum di sebelah luar tubuh seperti jenis ternak lain. Testis berbentuk lonjong, berwarna kuning pucat dan sering memiliki anyaman pembuluh darah berwarna merah pada permukaan. Berfungsi mengeluarkan sperma. Saluran berkelompok dan dipisahkan oleh selaput halus disekitarnya dan disebut tabung seminiferus.
Saluran deferen. Adalah suatu buluh yang merupakan kelanjutan tabung seminiferus. Setiap saluran deferens membuka ke jonjot kecil yang secara bersama berfungsi sebagai alat penggerak. Terletak di dinding atas kloaka dan bertugas memancarakan sperma  (Tri Akso B, 1993).
Organ kelamin ayam  betina yang terdiri atas ovarium, infundibulum, magnum, isthmus, uterus dan vagina. Lama terbentuknya telur ayam seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1.  Proses Terbentuknya Telur pada Organ Reproduksi Ayam.
No
Bagian Oviduct
Ukuran Panjang (Cm)
Waktu Yang Diperlukan
1
Corong Oviduct
11,0
15 menit
2
Magnum
33,6
2 jam 45 menit
3
Isthmus
10,6
1 jam 15 menit
4
Uterus
10,1
20 jam 45 menit
5
Vagina
6,9
-
Jumlah waktu yang dibutuhkan
± 25 jam
            Pada magnum, kuning telur diselubungi oleh lapisan putih telur. Pada uterus telur dilengkapi dengan kulit telur dan disinilah waktu  yang dibutuhkan paling lama (AAK, 1993).

Sistem Pencernaan Ternak Ruminansia
Pencernaan adalah rangkaian perubahan fisik dan kimia yang dialami bahan makanan selama berada di dalam alat pencernaan. Proses pencernaan  makanan pada ternak ruminansia relatif lebih komplek dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya.
Perut ternak ruminansia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu retikulum (perut jala), rumen (perut beludru), omasum (perut bulu), dan abomasum (perut sejati). Dalam studi fisiologi ternak ruminansia, rumen dan retikulum sering dipandang sebagai organ tunggal dengan sebutan retikulorumen. Omasum disebut sebagai perut buku karena tersusun dari lipatan sebanyak 100 lembar. Fungsi omasum belum terungkap dengan jelas, tetapi pada organ tersebut terjadi penyerapan air, amonia, asam lemak terbang dan elektrolit. Pada organ ini dilaporkan juga menghasilkan amonia dan mungkin asam lemak terbang (Frances dan Siddon, 1993).
Termasuk organ pencernaan bagian belakang lambung adalah sekum (caecum), colon dan rektum. Pada pencernaan bagian belakang tersebut juga terjadi aktivitas fermentasi. Namun belum banyak informasi yang terungkap tentang peranan fermentasi pada organ tersebut yang terletak setelah organ penyerapan utama. Proses pencernaan pada ternak ruminansia dapat terjadi secara mekanis di mulut, fermentatif oleh mikroba rumen dan secara hidrolis oleh enzim-enzim pencernaan.
Pada sistem pencernaan ruminansia terdapat suatu proses yang disebut memamah biak (ruminansi). Pakan berserat (hijauan) yang dimakan ditahan untuk sementara di dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat, pakan yang telah berada dalam rumen dikembalikan ke mulut (proses regurgitasi) untuk dikunyah kembali (proses remastikasi), kemudian pakan ditelan kembali (proses redeglutasi). Selanjutnya pakan tersebut dicerna lagi oleh enzim-enzim mikroba rumen. Kontraksi retikulorumen yang terkoordinasi dalam rangkaian proses tersebut bermanfaat pula untuk pengadukan digesta inokulasi dan penyerapan nutrien. Selain itu kontraksi retikulorumen juga bermanfaat untuk pergerakan digesta meninggalkan retikulorumen melalui retikulo-omasal orifice (Tilman et al. 1982).
Di dalam rumen terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnya. Mikroba rumen dapatdibagi dalam tiga grup utama, yaitu bakteri, protozoa dan fungi (Czerkawsi, 1986). Kehadiran fungi di dalam rumen diakui sangat bermanfaat bagi pencernaan pakan serat, karena fungi membentuk koloni pada jaringan selulosa pakan. Rizoid fungi tumbuh jauh menembus dinding sel tanaman sehingga pakan lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen.
Bakteri rumen dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat utama yang digunakan, karena sulit mengklasifikasikan berdasarkan morfologinya. Kebalikannya, protozoa diklasifikasikan berdasarkan morfologinya sebab mudah dilihat berdasarkan penyebaran silianya.


Beberapa jenis bakteri yang dilaporkan oleh Hungate (1966) adalah : (a) bakteri pencerna selolosa (Bakteroides succinogenes, Ruminococcus flavafaciens, Ruminococcus albus, Butyfibrio fibrisolvens), (b) bakteri pencerna pati (Bakterioides ammylophilus, Streptococcus bovis, Succinnimonas amylolytica, (d) bakteri pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobasillus ruminus), (e) bakteri pencerna protein (Clotridium sporogenus, Bacillus licheniformis).























KEGIATAN PRAKTIKUM

Waktu dan Lokasi
Kegiatan praktikum Pengamatan dan Identifikasi organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis dilaksanakan pada pada tanggal  03 Mei 2010. Prektikum dilaksanakan di depan ruang kelas  A  STPP Bogor.
Alat dan Bahan
Alatdan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1.    Ayam buras dan ayam broiler jantan dan betina
2.    Organ pencernaan, pernafasan, jantung dan reproduksi domba/kambing
3.    Anatomi set
4.    Kertas pengukur pH (Lakmus)
5.    Nampan untuk alas
6.    Timbangan
7.    Pita ukur

Langkah Kerja/Prosedur
1.   Pencatatan ukuran organ-organ pencernaan ayam dan domba/kambing
2.   Mengidentifikasi letak/posisi organ-organ pencernaan ayam dan domba/kambing
3.   Pengukuran kadar keasaman (pH) organ-organ pencernaan ayam dan domba/kambing
4.   Pencatatan ukuran dan berat paru-paru domba/kambing
5.   Mengidentifikasi letak/posisi paru-paru domba/kambing
6.   Pencatatan ukuran dan berat Jantung  domba/kambing
7.   Mengidentifikasi letak/posisi Jantung  domba/kambing
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan dan Pengukuran organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada Ayam Buras dan Ayam Ras dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.  Hasil Pengamatan dan Pengukuran organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada Ayam Buras dan Ayam Ras.
No
Pengamatan dan Identifkasi Organ Tubuh
Data hasil pengamatan
Panjang (Cm)
Kadar pH
Kondisi
Posisi/letak
Ayam buras
Ayam Ras
Ayam buras
Ayam Ras
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Rongga Mulut
6
5
7
7
Normal
Rongga hidung-pharynx
2
Oesophagus
31
22
4
5
Sda
Ujung atas oesophagus
3
Proventriculus
5
6
5
5
Sda
Usus halus
4
Gizzard
7
6
5
4
Sda
Oesophagus-usus halus
5
Limpa
3
2
5
6
-
Rongga perut
6
Hati
9
7
8
6
Pucat
Dekat gizzard
7
Pankreas
16
16
6
7
-
Gizzard-duodenum
8
Duodenum
19
32
8
6
Normal
Pankreas usus halus
9
Jejenum
171
184
6
7
Sda
Usus halus-ureter
10
Ileum
32
21
8
8
Sda
Sda
11
Caeca
19
21
8
8
Sda
Colon-jeujeunum
12
Colon
13
10
8
8
Sda
-
13
Rectum
5
3
7
7
Sda
Ileum-rectum
14
Ovarium
5
2
-
-
-
Usus besar-cloaca
15
Infundibulum
8
-
-
-
-
Ovarium magnum
16
Magnum
25
-
-
-
-
Isthmust-infundibulum
17
Isthmust
16
-
-
-
-
Vagina-magnum
18
Uterus
10
-
-
-
-
Vagina-isthmust
19
Vagina
2
-
-
-
-
Sebelum cloaca
20
Pharynx
4
2
-
-
-
Pangkal tenggorokan
21
Larynx
19
10
-
-
-
Pharinx-trachea
22
Trachea
22
19
-
-
-
Batang tenggorokan
23
Bronchus
3
3
-
-
-
Cabang tenggorokan
24
Cavum thoracalis
14
11
-
-
-
Pada hidung
25
Paru-paru
6
5
-
-
-
Rongga dada

1
2
3
4
5
6
7
8
26
Kantong udara (air sak)
7
7
-
-
-
Menempel di rongga dada
27
Ginjal
7
5
-
-
-
Menempel pada tulang punggung
28
Uterus
3
2
-
-
-
-
29
Testes
2
1
-
-
-
-
30
Vas deferens
8
8
-
-
-
-

Pada tabel hasil identifikasi, pengamatan dan pengukuran organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada Ayam Buras dan Ayam Ras dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan ukuran dan kadar keasaman (pH)  antara organ-organ ayam ras dengan ayam buras.
Ayam memiliki pencernaan yang sederhana. Oleh sebab itu hanya tersedia tempat yang sempit untuk kehidupan jasad renik dalam usus yang diperlukan untuk membantu mencerna pakan. Kelenjar ludah pada ayam mengeluarkan cairan yang melicinkan pakan menuju esofagus dan diteruskan ke tembolok.  Proses pencernaan dalam tembolok sangat kecil terjadi. Fungsi utama tembolok adalah sebagai organ penyimpan makanan. Pakan yang berupa serat kasar dan bijian tinggal dalam tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman.
Fungsi utama empedal (Gizzard)  adalah menggiling dan meremas pakan yang keras. Otot empedal meremas ± 4 kali per menit. Dalam empedal (Gizzard)  menghasilkan asam hidroklorit. Proses mencerna makanan secara normal dibantu dengan adanya krikil yang dimakan oleh ayam. Ukuran empedal dipengaruhi aktifitasnya jika empedal diberi pakan yang telah siap tergiling maka ukurannya akan lebih kecil. Pencernaan dan penyerapan pakan utamanya terjadi pada usus halus. Selaput lendir usus halus memiliki jonjot yang lembut menonjol seperti jari. Fungsinya selain sebagai penggerak aliran pakan dalam usus juga untuk menaikan permukaan penyerapan sari makanan. Usus buntu (Caeca) membantu mecerna makanan yang memiliki susunan serat kasar yang tinggi melalui aksi jasad renik dalam makanan. Usus besar paling belakang terdiri atas rektum yang pendek dan berakhir di kloaka. Kloaka merupakan suatu tabung yang berhubungan dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi yang membuka keluar menuju anus. Organ ini bertaut dengan bursa fabricius pada sisi atas berdekatan dengan tepi luarnya. Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat  dikeluarkan melalui kloaka bersama tinja.
Fungsi Hati pada ayam adalah menyaring darah dan menyimpan glikogen yang  dibagikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Salah satu peranan terpenting dari hati dalam pencernaan adalah menghasilkan cairan empedu yang disalurkan kedalam duodenum melalui dua buah saluran . cairan tersebut tersimpan dalam sebuah kantong yang disebut kantong empedu dan terletak pada salah satu lobus kanan hati.
Hasil Pengamatan dan Pengukuran organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada domba/kambing dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Pengukuran organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada Domba/Kambing
No
Nama Organ Tubuh
Data hasil pengamatan
Panjang (Cm)
Kadar pH
Kondisi
Posisi/letak
1
Oesophagus
2
7
Normal
Pada bagian luar tepat di bawah anus

2

Lambung
§  Rumen
§  Reticulum
§  Omasum
§  Abomasum


35
9
10
18


7
7
7
7
sda


-
-
-
-

3

Paru-paru
§  Trachea
§  Bronchi
§  Bronchiolus


14
7
5


-
-
-
sda
Pada rongga dada

4

Jantung
§  Ventricel
§  Atrium


7
4

-
-
sda
-

5

Oviduck
§  Tubfallopii
§  Isthmus
§  Vimbrae



18,0 cm
3,5 cm
6,0 cm


-
-
-
sda
Melintang berkelok dari ovarium ke bagian sempit cornua uteri

Makanan ruminansia banyak mengandung serat kasar, maka lambung ganda sangat penting agar makanan dapat dicerna lebih lama dan sempurna. Makanan yang ditelan sebagian besar masuk kedalam rumen, yang agak berat masuk ke retikulum. Di dalam rumen makanan diaduk dan terjadi proses fermentasi. Di rumen juga terdapat mikrobia (protozoa, bakteri dan fungi) yang ikut berperan pada proses pencernaan. Makanan yang masih besar dimuntahkan kembali ke mulut (regurgitasi) untuk dikunyah lagi selanjutnya ditelan kembali langsung ke retikulum. Proses ini disebut ruminasi.
Makanan yang sudah encer atau lunak kemudian masuk ke omasum. Sedang makanan yang masih kasar tertahan di omasum. Pada hewan ruminansia muda, rumen dan retikulum belum berfungsi. Makanan yang ditelan (makanan encer) langsung ke omasum melalui saluran oesophagial groove.
Pencernaan dalam usus halus hewan ruminansia atau pun non-ruminansia adalah sama. Kelenjar-kelenjar yang ikut berperan pada pencernaan dalam usus halus adalah :
a.  pankreas, yang menghasilkan enzim-enzim :
-       proteolitis, untuk memecah protein
-       lipolitis, untuk memecah lemak/lipid
-       amilolitis, untuk memecah zat pati/amilum
-       pankreas juga menghasilkan hormon insulin, tapi tidak ikut berperan pada proses pencernaan  dalam  usus halus.
b.  Kelenjar-kelenjar Usus, menghasilkan enzim-enzim :
§  enterokinase, membebaskan tripsin dalam cairan pankreas
§  erepsin, memecah protein menjadi asam amino
§  maltose, memecah maltosa menjadi glukosa
§  sukrose, memecah sukrosa menjadi glukosa
§  laktase, pada hewan muda adalah untuk mencegah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
§  lipase, memecah lemak
Paru-paru merupakan organ penting dari sistem perbapasan, fungsi utama paru-paru adalah mensuplai oksigen (O2) yang dipergunakan untuk pembakaran dalam tubuh dan menghasilkan energi serta untuk mengeluarkan karbon dioksida (Co2) hasil pembakaran dalam tubuh.
Sistem sirkulasi darah sangat penting menyangkut aliran darah dari dan berjuta sel yang membentuk tubuh. Darah dalam alirannya mengitari tubuh melalui oksigen dari udara dalam paru-paru dan nutrisi datang dari makanan dalam usus dan mengambilnya ke sel-sel pada seluruh tubuh.
Jantung adalah organ yang bekerja sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Masing-masing pada kedua sisi berhubungan satu sama lain. Kedua sisi tersebut berkontraksi pada saat bersamaan, darah dari sebelah kiri dipompakan ke dalam sistem sarterial melalui saluran besar yang disebut aorta. 

















                                                                 
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum pengamatan, pengukuran dan identifikasi organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada ayam dan domba/kambing, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.     Terdapat beberapa perbedaan ukuran dan kadar keasaman (pH)  antara organ-organ ayam ras dengan ayam buras.
2.     Terdapat beberapa perbedaan kadar keasaman (pH)  antara organ-organ pencernaan ayam.
3.     Gizzard menghasilkan asam hidroklorit yang membantu pada proses pencernaan sehingga ketika terjadi proses pancernaan kondisi organ tersebut menjadi asam.
4.     Perut ternak ruminansia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu retikulum (perut jala), rumen (perut beludru), omasum (perut bulu), dan abomasum (perut sejati).
5.     Paru-paru merupakan organ penting dari sistem perbapasan, fungsi utama paru-paru adalah mensuplai oksigen (O2) yang dipergunakan untuk pembakaran dalam tubuh dan menghasilkan energi serta untuk mengeluarkan karbon dioksida (Co2) hasil pembakaran dalam tubuh.
6.     Sistem sirkulasi darah sangat penting menyangkut aliran darah dari dan berjuta sel yang membentuk tubuh. Jantung adalah organ yang bekerja sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh.






DAFTAR PUSTAKA



A.A.K., 1993.  Pemeliharaan Ayam Ras. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Akoso B.T., dan Sulaiman. I., 1993. Manual Kesehatan Unggas. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Akoso B.T, Tjahyowati G dan Pangastoeti S.,  1993. Manual untuk Paramedis Kesehatan Hewan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Morley. A. Jull., 1988. Poltry Husbandry. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd.



















LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK
 

Praktikum Pengamatan, Pengukuran dan Identifikasi Organ-organ Pencernaan, Peredaran darah, Pernapasan dan Urogenitalis pada Ayam dan Domba/Kambing


LOGO STPP



Oleh :
DIAT SUJATMAN
NIRM. 04.2.1.10.0098







JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
2010

KATA PENGANTAR
            Segala Puji bagi Allah yang telah melimpahkan Rahmat dan Taufiqnya kepada kita semua sehingga Laporan Kegiatan Praktikum praktikum pengamatan, pengukuran dan identifikasi organ-organ pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan urogenitalis pada ayam dan domba/kambing dapat diselesaikan. Solawat serta Salam semoga tetap tercurahkan ke Haribaan Sang Guru Umat Nabi Besar Muhammad SAW, para Keluarganya, para Sahabat dan para pengikutnya hingga akhir  zaman.
            Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Fisiologi dan Anatomi Ternak, penyusunannya didasari oleh data hasil praktikum yang telah dilaksanakan. 
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan praktikum ini, sehingga dapat terlaksana dan berjalan lancar sesuai dengan harapan.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, hanya kepada-Nya kita serahkan segala urusan setelah kita berusaha disertai dengan tawakal. Semoga Allah SWT selalu membimbing langkah kita kearah yang lebih baik.
Amin yaa Robbal alamiin…


Bogor ,  Mei   2010


Penyusun,